Berbagai pengamat memberikan penjelasan dan opini mengapa perkumpulan tersebut justru menganggap presiden tidak netral sebagai pemimpin negara di tengah riuh panasnya politik jelas pilpres 2024.
Selain dianggap mendukung terhadap salah satu pihak yang dicirikan oleh presiden, perkumpulan tersebut dianggap tidak berempati di tengah terjadinya musibah gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
Parahnya, dalam lansiran Pikiran Rakyat, terdapat undangan dari koordinator acara dimana massa diajak untuk ikut hadir karena acara tausyiah bersama Ulama hingga doa bersama.
Tak hanya itu, massa pun dijanjikan mendapatkan biaya bis gratis dan mendapatkan selipan uang di amplop sebesar Rp 50 ribu.
Padahal, ketika massa tiba di lokasi acara tersebut hoax alias bohong. Prank tersebut membuat massa pengajian harus memilih antara melanjutkan ikut acara atau harus pulang tanpa pengajian.