Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Dari Panama, Paradise, hingga Pandora Papers: Fenomena yang Kaya Semakin Kaya

19 Desember 2021   03:13 Diperbarui: 19 Desember 2021   06:31 250 4
Kejahatan keuangan oleh kalangan elit bagaikan skandal yang akan terus-menerus terjadi, tanpa henti. Tahun 2016, Panama Papers telah mengungkap 11,5 juta dokumen (2,6 terabyte) milik firma hukum Mossack Fonseca. Paradise Papers dengan 13,4 juta dokumen (1,4 terabyte) dari Appleby, Asiaciti Trust, dan pencatat perusahaan di 19 yurisdiksi di tahun 2017. Baru-baru ini, publik telah dihebohkan oleh Pandora Papers yang menyimpan 11,9 juta dokumen (2,94 terabyte) yang berasal dari 14 penyedia layanan perusahaan di 38 yurisdiksi. Singkatnya, dokumen tersebut berisi rekam jejak penggelapan harta kekayaan milik elit dunia melalui pendirian offshore company di negara tax haven. Mereka memanfaatkan fasilitas di negara tax haven untuk menyembunyikan aset yang mereka miliki agar dapat terhindar dari kewajiban pembayaran pajak di negara asal. Investigasi yang dilakukan pada Pandora Papers juga mengungkapkan adanya kerja sama oleh pihak bank, firma hukum, dan penyedia layanan di luar negeri untuk merancang struktur perusahaan yang kompleks. Hal ini dapat menyulitkan pihak otoritas pajak ataupun investigator ketika mereka melacak aliran dana dari awal transaksi hingga ke penerima manfaat akhir (beneficial ownership).  

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun