Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Ajak Masyarakat Tetap Produktif Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Merancang Hidroponik di Salah Satu Desa di Mojokerto

29 Desember 2020   10:15 Diperbarui: 29 Desember 2020   10:34 169 0

Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, masyarakat Indonesia harus benar-benar menerapkan pola hidup dan immune tubuh yang banyak sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak tertular virus Covid-19. 

Upaya yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan dengan, jaga jarak, mengikuti protocol Kesehatan yang ada, serta mengkonsumsi makanan-makanan bergizi, seperti sayur - sayuran yang banyak.

Alih-alih membeli sayuran yang ada di pasar atau supermarket, masyarakat sebenarnya dapat berinovasi sendiri dalam menanam sayur mayur di halaman rumah sendiri secara mandiri. Selain dapat dikonsumsi oleh keluarga dan masyarakat lainnya, kegiatan ini juga dapat dijadikan untik mengisi waktu luang dikala diterapkannya Work From Home dan sebagai media pembelajaran menanam sayur tanpa tanah. Kegiatan tersebut dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk menghilangkan rasa penat/bosan sekaligus bermanfaat.

Dalam menanggapi hal ini, Muhammad Nasrul Fuad Effendy dari KKN R20 sebagai mahasiswa peserta KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Jaka Purnama, ST., MT , melaksanakan program kerja nyata membuat inovasi menanam sayuran di rumah atau halaman rumah dengan menggunakan metode Hidroponik Sistem DFT dengan media tanam Rockwool.

Kegiatan ini merupakan program kerja yang saya jalankan sebagai mahasiswa peserta KKN di Dusun Balongsono RT 02/ RW 01, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Adapula tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai pembelajaran pemahaman masyarakat mengenai Penanaman sayur-sayuran dengan menggunakan metode Hidroponik sistem Dft. 

Adapula sayuran yang ditanam dalam program ini diantaranya adalah Tomat,Paprika, kangkung, Bawang merah, dan Sawi pakcoy. Kegiatan pertama diawali dengan pembibitan benih selama 12 sampe 14 hari atau pada saat pecah benih tunas dua pada media rockwool tersebut, lalu membuat campuran nutrisi A dan B mix dengan air 25 liter, dan pindah tanam ke instalasi Hidroponik dengan netpot.

Adapun perawatan dilakukan setiap minggu dengan mengecek kondisi air nutrisi dan mengganti air apabila sudah tidak memenuhi standar kadar Ph dan Ppm. Dengan adanya program ini adapun respon Ketua RT 02/ RW 01 dalam program ini sangat baik. Dengan adanya kegitan pengadaan kebun mini dengan menggunakan metode Hidroponik tersebut, diharapkan masyarakat dapat mengambil nilai-nilai positif nya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun