tak pernah berhenti saat sudah melesat
pelatuk yang bicara tanpa kompromi
menembus kepala, mengoyak daging di dada
maut tlah tiba
Maut dan peluru tiada kenal usia
terus melaju tiada henti mendapat nyawa
tapi maut yang belum berjabat terus berdo'a "ajal jangan dulu tiba".