Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Maut dan Peluru

15 Maret 2017   19:43 Diperbarui: 15 Maret 2017   19:45 284 4
Maut dan peluru
tak pernah berhenti saat sudah melesat
pelatuk yang bicara tanpa kompromi
menembus kepala, mengoyak daging di dada
maut tlah tiba

Maut dan peluru tiada kenal usia
terus melaju tiada henti mendapat nyawa  
tapi maut yang belum berjabat terus berdo'a "ajal jangan dulu tiba". 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun