*teruntukmu Maria Seti(a)
Di ceruk matamu yang menawan
segala resah bersama gundah riuh tertawa
rindu menyisihkan kepedihan semata
lalu kau menyebutnya ;cinta dalam realita
Di ceruk matamu yang menawan
ada juga rindu gemar melawan
mengusap sendu bersama tarian awan
meninggalkan tanya dalam angan
apa kau jatuh cinta kepada hujan?
Di ceruk matamu yang menawan
kau sendiri terpenjara
entahlah dalam sukacita atau derita
atas nama rindu bahkan cinta
kau merana di batas asmara dengan sepenuhnya menjadi tawanan