Sudah sejak lama wilayah perairan selalu mendominasi kisah-kisah sejarah tentang penaklukkan, penjelajahan, perang, dan berbagai peristiwa penting di muka bumi ini. Laut Aru ( Arafura) pun demikian. Pertama kali wilayah ini disebutkan dalam catatan Joan Blaeu pada 1663. Wilayah ini diapit oleh Australia dan Papua. Sumber daya alamnya yang utama adalah perikanan udang dan telah berkontribusi sebanyak 30 persen terhadap hasil ekspor Indonesia. Sebagaimana lautan yang memiliki banyak kisah, Laut Aru pun demikian. Laut Aru sudah lama menyimpan cerita itu.