Selaksana heningan dari peri-peri semesta
Kenapa kau, yang jauhnya dari negeri bayu
mendatangi Ayahku, Raja Jagad Timur,
Dan kemudian puteri-puteri terpilihnya harus menemanimu di jamuan?
Aku bukan seorang puteri, aku hanya anak dari seorang selir
Mendapatimu menyusup untuk mencari aku,
Di tepi mata air aku terperanjat.
"Untuk apa kamu di sini menemuiku?"
"Aku datang bukan untuk menemuimu, aku ingin menangkap bunga yang berjatuhan dari pohon ini."
Demikianlah kamu berlari kesana-kemari berusaha menangkap helai bunga yang tertiup angin, hingga aku kian terkekeh
Mata air yang kujagapun berbual-bual, kau kelelahan dan duduk di sampingku
Kita terdiam, dengan helai-helai bunga di tanganmu
Seabad berlalu,
AKu mengenal perang itu ada,
Dan kau, Sang pangeran adalah pemilik perang
Kau di jamuan dengan puteri-puteri terpilih, aku tetap di sini di tepi mata air
Hati kita saling bertanya kabar
Namun, perang membuatku melihatmu berubah-ubah
Terkadang kau adalah naga emas yang perkasa, atau seorang Raja tua yang pikun, atau panglima perang yang sadis
Kalau nanti kau datang menyusup ke tempat ini,
Kau tidak akan mendapati helai bunga untuk ditangkap,
Di sini, kini hanya ada daun-daun yang gugur.