Karena itu sebenarnya saya lebih suka membahasnya sebagai pola, berarti membahas keempat pola yakni pola promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Tetapi, karena kesehatan bukanlah bidang saya, maka keempat pola di atas saya berupaya untuk mendefinisikannya dan dua pola lainnya yakni preventif dan kuratif, saya utarakan secara praktis menurut pola hidup sehat saya setiap hari.
Pola promotif berkaitan dengan sosialisasi yang ditempuh oleh petugas kesehatan terkait dengan pengetahuan-pengetahuan tentang pentingnya hidup sehat.
Pola preventif berkaitan upaya untuk mencegah agar tidak terjangkit oleh suatu jenis penyakit.
Pola kuratif berkaitan dengan upaya bagaimana mengatasi atau mengobati suatu penyakit yang telah diderita oleh seseorang.
Pola rehabilitatif berkaitan  upaya membaharui pola hidup sehat  dan kembali memperbaiki kondisi si penderita agar ramah lingkungan dalam hidup bersama.
Yang pertama : Pola Preventif
Preventif berarti mencegah. Maksud saya ialah mencegah agar tidak terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pola pencegahan yang saya tawarkan tentu bukanlah teoretis melainkan sangatlah praktis, yakni :
1. Membersihkan selokan-selokan sekitar rumah dan halaman.
2. Â Membersihkan dan mengeringkan tempat ataupun pakaian, handuk dan sejenis lainnya yang lembab.
3. Menghindari kebiasaan hidup menumpuk pakaian lembab dalam kamar.
4. Membersihkan ruangan atau kamar yang pengap.
5. Menghindari kebiasaan menjemur pakaian ataupun handuk lembab dalam kamar.
Yang Kedua : Pola Kuratif
Kuratif berarti mengobati. Maksud saya mengobati penyakit DBD yang telah diderita.
Secara medis, ada begitu banyak obat untuk mengobati penyakit DBD. Urusan pengobatan ini lebih tepat kalau ke dokter ataupun apotik kesehatan. Walaupun ke apotik, prosedur kesehatan yang benar adalah harus atas resep dokter. Tentu tidak semua dokter bisa memberikan resep untuk pengambilan atau pembelian obat DBD.
Saya pun tidak tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang pola kuratif, karena menurut hemat saya; mencegah lebih baik daripada mengobati. Lagipula, sudah saya katakan bahwa kapasitas bukanlah seorang dokter karena itu tidaklah tepat bagi saya untuk menganjurkan obat yang cocok bagi penyakit DBD.
Hingga kini, ada sistem pengobatan tradisional yang sering dipakai untuk mengobati penyakit malaria pada umumnya yakni dengan mengkonsumsi daun pepaya.
Dari semua uraian di atas, bagi saya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Penyakit sangatlah mudah masuk dalam tubuh atau sangat mudah diderita tetapi sulit untuk keluar dari tubuh atau butuh waktu, uang dan tenaga untuk menyembuhkannya.
Masuknya penyakit dalam tubuh tidak butuh biaya tetapi untuk mengobatinya dibutuhkan biaya.
Memang orang sakit memerlukan dokter tetap alangkah baiknya kalau setiap kita menjadi dokter untuk diri sendiri dengan menjaga stabilitas pola hidup sehat.
Mari hidup sehat karena untuk hidup sehat sesungguhnya hanya butuh komitmen. Kalau sudah menderita penyakit, sikap komitmen untuk sembuh perlu diiringi dengan biaya yang cukup.
Lebih baik membangun komitmen untuk hidup sehat dengan cara mencegah, yang cara memperoleh cuma-cuma daripada mengobati.
Sumber :
prasko17.blogspot.com
legalstudies71.blogspot.com