Nah, dari semua tudingan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Jokowi memang orang yang hebat, karena bisa menyatukan Amerika yang kapitalis, Zionist Israel, plus kaum Syiah, lalu konglomerat China, sekaligus Vatikan yang Katholik dengan Kristen Evangelis, Freemason sekaligus kaum komunis. Postingan tersebut membuat kesimpulan bahwa Paus, Ayatulah, para ulama dan sekjen PBB pun kalah dengan Jokowi yang berhasil menyatukan pihak - pihak yang saling bertentangan itu. Jangan takut dengan disintegrasi, Jokowi pasti berhasil menjaga persatuan bangsa mengingat pihak - pihak di atas pun berhasil disatukan oleh Jokowi. LoL!
Kesimpulan di atas sangat logis, bila kita menengok kampanye hitam dan fitnahan yang disebarkan pihak pendukung capres kompetitor Jokowi. Fitnahan dan tudingan terhadap Jokowi ini sangat mengada -ada, dan setelah disatu kan, justru menunjukkan bahwa fitnahan tersebut tidak berdasar sekaligus saling bertentangan. Sedikit mengenai tudingan komunis, Fadli Zon yang ikut menuding, ternyata justru kedapatan bawa bunga ke makam Karl Marx, Bapak komunis dunia. Hal yang masuk akal, mengingat Fadli Zon adalah lulusan sastra Russia. Ini salah satu link beritanya : http://utama.seruu.com/read/2014/06/26/219322/foto-fadli-zon-bawa-bunga-di-makam-karl-marx-beredar-di-twitter
Untuk kesekian kali nya, saya tidak paham dengan logika timses anti Jokowi. Menyebarkan berita tanpa dasar, saling bertentangan, dan kalau disimpulkan malah jadi bumerang, tapi tetap tidak tahu malu menyebar kebohongan. Padahal, program capres yang mereka usung pun bagus. Barusan saya menonton film dokumenter yang menarik mengenai program Prabowo. Revolusi yang dicetuskan Prabowo. Film dokumenter tersebut sangat berkualitas, meski gagasan revolusinya sendiri belum sempurna. Mengapa sih, pendukung capres sebelah tidak mempromosikan hal ini habis - habisan? Program nya bagus... Mengapa malah mengedepankan kampanye hitam dan fitnahan? Kan lucu jadinya kalau saya sebagai pendukung Jokowi malah lebih tau program unggulan Prabowo daripada pendukung Prabowo sendiri. Untuk itu marilah, kedua pihak mengedepankan promosi program, visi dan misi capres. Daripada saling menjelekkan maupun menebar fitnah. Kiranya yang terbaik yang menang.