Fenomena
buzzer pemerintah yang semakin marak tengah menjadi sorotan penting dalam dinamika politik Indonesia saat ini. B
uzzer kerap digunakan untuk membentuk opini publik yang mendukung kebijakan pemerintah, sekaligus membungkam kritik masyarakat. Langkah ini tidak hanya menciptakan ilusi bahwa pemerintah berjalan tanpa cela, tetapi juga menghambat proses
check and balances yang esensial bagi demokrasi. Dalam konteks ini, konsep kontrak sosial Jean-Jacques Rousseau dan gagasan tentang kemunduran demokrasi dalam
How Democracies Die karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt menawarkan perspektif mendalam untuk memahami ancaman yang dihadapi demokrasi Indonesia akibat manipulasi opini publik yang dilakukan oleh
buzzer.
KEMBALI KE ARTIKEL