Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Asap Mengepung, ke Mana Kami Harus Mengadu?

14 Maret 2014   23:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:56 172 0

Problematika di masyarakat tak pernah berhenti. Kasus bencana alam di Indonesia sudah tidak menjadi masalah baru, bahkan bencana alam berulang kali terjadi. Sebut saja kebanjiran, longsor, gempa bumi atau gunung meletus. Bagaimana dengan asap yang mengepul di atap bumi Indonesia? Hmm.. kasus ini pun bukan masalah baru. Seharusnya kita bisa belajar dari bencana alam yang terulang beberapa kali dengan kasus yang sama. Belajar untuk memperbaiki agar masalah ini tidak terjadi lagi atau setidaknya tidak menjadi lebih parah dari tahun ke tahun.

Hampir setiap tahun, kebakaran hutan Indonesia terulang kembali. Dampaknya tidak hanya berkurangnya kawasan hutan tetapi juga terganggunya aktivitas dan kesehatan masyarakat akibat asap dari kebakaran hutan. Penyebab kebakaran hutan itu sendiri ada beberapa kemungkinan seperti akibat perubahan iklim atau akibat ulah manusia. Kebakaran hutan Riau merupakan akibat ulah manusia yang ingin membuka lahan baru dan didukung oleh kondisi cuaca yang tak kunjung hujan.

Kebakaran hutan di langit Riau yang menjadi berita hangat saat ini merupakan kebakaran terparah yang menyebabkan puluhan ribu  orang mengidap ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Jarak pandang yang terbatas juga membekap mereka dalam ruang yang sempit dengan pergerakan yang terbatas. Kabut asap telah membekap warga Riau dan daerah sekitarnya hampir dua bulan terakhir. Dan kini, belum ada kepastian kapan kabut ini akan sirna dan langit Riau kembali cerah. Pergerakan pemerintah untuk mengupayakan penanggulangan asap pekat ini pun semakin terbatas karena jarak pandang hanya 500 meter.

Dampak dari parahnya kabut asap melanda Riau ini pun berimbas pada aktivitas penerbangan di Riau. Seperti yang dikatakan Ahmad Nixon, ketua AOC (Airlines Operator Committee) kepada kompas.com(12/3/14) bahwa seluruh penerbangan ke Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dihentikan hingga 15 Maret 2014, dan kemungkinan akan diperpanjang bila kondisi asap belum membaik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun