Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Prihal Senja

25 April 2020   20:42 Diperbarui: 25 April 2020   20:44 35 1
Kelopak mataku tertuju pada kemuningmu, menyelinap masuk pada ranting pohon

Di kaki langit engkau tampak tersenyum menawan, mencumbui langit biru dengan bebas oleh cahayamu

Sedang aku meringkuk, melipat tangan sembari meracik huruf yang bermetamorfosis menjadi larik kata

Lentik jariku begitu menggembu melumuri kertas putih dengan tinta hitam

Senja itu menjatuhkan aku pada jurang di dalam rahim rindu yang tak bertuan

Bolehkan engkau menerangi gelapnya jejak kakiku melangkah pada lorong waktu yang tak menentu

Pada siapa aku menumpahkan rindu ini, sedang lolongan angin mengusik pendengaranku, pelan-pelan menggigil kulitku hingga menusuk poriku

Kicauan burung, sesekali menyahut di ranting pohon sedang mematuk buah yang enggan habis karena patukan burung-burung itu

Sementara kopi hitamku mendingin, karena tak kunjung kutegak

Senja, pulanglah, aku ingin menghantarkan rinduku pada malam yang akan melenyapkan mu dari kaki langit itu

Aku akan mengatup tangan berdoa, sembari menikmati lantunan ayat-ayat suci yang shadu itu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun