Kegiatan Rembuk Stunting dan Sosialisasi Perbup tentang Pencegahan dan Penanganan Stunting di desa ini bertempat di Aula Setda Flores Timur yang disiarkan melalui Zoom Meeting untuk melibatkan para pemimpin DPRD Flotim, pemimpin Forkompimda, pemimpin organisasi perangkat daerah (OPD), camat, kepala desa, puskemas, kader desa, pendamping desa, akademisi, lembaga perbankan, lembaga swadaya masyarakat, dan insan pers.
Bupati Anton Hadjon mengatakan, Rembuk Stunting untuk memastikan adanya integrasi pelaksanaan dan intervensi penurunan stunting secara bersama antarorganisasi perangkat daerah penanggung jawab layanan dengan desa dan lembaga nonpemerintah.
Bupati Anton juga menyampaikan apresiasi kepada semua warga masyarakat atas berbagai dukungan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting serta atas dukungan dan kerja sama melalui Program Inovasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Terfokus Gerobak Cinta di Kabupaten Flotim.
Program tersebut, sebut Bupati Anton, mendapat Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) dari Bappenas Republik Indonesia yang meliputi penilaian dokumen RKPD dan inovasi serta presentasi dan wawancara. Dalam penghargaan program tersebut, Kabupaten Flotim masuk 10 besar tingkat nasional.
"Salah satu variable penilaian yaitu mengenai layanan PMT diberikan terfokus kepada ibu hamil dan anak-anak usia di bawah 2 tahun yang menderita stunting," katanya.
"Makanan diberikan dari program yang mendapat penghargaan ini, bersumber dari pangan lokal Solor (sorgum dan kelor) yang terbawa dalam gerobak dari ladang, diolah secara Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) sesuai usia anak, dan disajikan dengan rasa kasi'," kata Bupati Anton.
Selain itu, Bupati Anton juga membacakan pernyataan komitmen dan bersama Ketua DPRD Flotim Robertus Rebon Kereta, pemimpin Forkompimda, pemimpin OPD. Semua komponen dalam Rembuk Stunting tersebut menandatangani 8 poin pernyataan komitmen bersama gempur stunting di Kabupaten Flotim