yakni banjir, angin kencang serta tanah longsor. Wakil Bupati setempat,
Drs H Sumarno PRS mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan terhadap
kemungkinan terjadinya tiga bencana tersebut.
"ABG, adalah tiga bencana yang rawan terjadi di Bantul, yakni Angin
kencang, Banjir serta Gerakan tanah longsor. Bencana lain seperti abrasi
dan gempa bumi juga mungkin terjadi, namun sulit untuk diantisipasi,"
ujar Sumarno saat dijumpai di ruangannya, Senin (6/2).
Menurut Sumarno, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul sudah melakukan
beberapa langkah antisipasi bencana mulai dari penghijauan hingga
menyiagakan relawan sadar bencana. Saat ini, relawan sadar bencana sudah
ada di setiap desa. Mereka mendapatkan pelatihan dari pemerintah agar
tanggap dalam menindaklanjuti bencana.
"Selain itu, tata ruang dan lingkungan hidup juga diperlukan. Potensi
banjir bisa diantisipasi dengan menjaga kebersihan lingkungan serta
sungai. Masyarakat harus paham dan melaksanakakn hal itu," imbuhnya.
Sumarno menambahkan, pihaknya sudah mengeluarkan kebijakan tata kelola
lingkungan seperti larangan penggunaan bantaran sungai sebagai tempat
tinggal. Selain itu, pemasangan bronjong juga dilakukan melalui program
kerjasama bersama pemerintah provinsi dan pusat.
"Sedangkan potensi bencana tanah longsor bisa diantisipasi dengan
penanaman pohon-pohon keras. Keberadaan pohon akan menyerap air serta
memperkuat tanah sehingga tidak mudah longsor," katanya.
Sumarno menegaskan, ada beberapa misi yang dilaksanakannya tahun ini, di
antaranya meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, meningkatkan
kualitas masyarakat, meningkatkan pertumbuhan masyarakat serta
kewaspadaan terhadap bencana