Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mengapa Indonesia Penuh dengan "Penciptaan" Isu-isu Baru?

11 Maret 2010   07:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:29 186 0
Melihat banyaknya kasus-kasus di Indonesia sekarang ini, muncul sebuah asumsi bahwa di Indonesia sangat rawan akan hadirnya isu-isu baru yang bermuara pada konflik yang berkepanjangan. Konflik-konflik yang kemudian terjadi secara massal adalah suatu masalah yang seharusnya tidak perlu hadir. Hal ini dikarenakan ketika ada suatu permasalahan atau suatu isu yang bersifat lokal dan kecil kemudian dikaitkan dengan hal-hal yang sesungguhnya tidak ada kaitan atau hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap isu utama sehingga pada akhirnya merembes kemana-mana, masuk ke dalam wilayah-wilayah lain yang notabene out of context. Inilah yang kemudian menjadi sumber utama lahirnya isu-isu baru yang lahir dari sebuah isu kecil. Hal ini menunjukkan kesan bahwa Indonesia memiliki kecenderungan untuk menumpuk masalah di atas masalah yang celakanya adalah bahwa dari tumpukan-tumpukan tersebut, belum ditemukannya pemecahan atas permasalahan-permasalahan tersebut dan sementara itu para pelaku-pelaku ini hanya bisa saling menyalahkan satu sama lain. Mereka hanya ingin mencari pembenaran atas tindakan mereka dengan jalan menyalahkan dan melemahkan pihak lain. Satu masalah yang seharusnya dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah, kemudian berkembang menjadi semacam episode panjang yang tidak jelas harus berakhir seperti apa dan bagaimana Kalaulah dapat dianalogikan, masalah ini seperti sebuah sinetron yang tidak memiliki alur cerita yang jelas, tema besarnya seperti apa, dan tidak tahu mau berapa banyak episode yang akan dijalankan. Sementara episode semakin panjang, jalan keluar yang dicari tidak dengan segera dapat ditemukan karena untuk mencarinya harus kembali mengurai untaian tumpukan permasalahan ini satu persatu dan di cari akar permasalahannya tetapi dengan catatan bahwa tumpukan ini kemudian tidak ditambah lagi dengan hadirnya isu-isu baru yang merupakan sesuatu yang sedikit mustahil bagi Indonesia dimana memiliki budaya yang mudah terintimidasi dan sangat reaktif terhadap sesuatu.

Permasalahan semacam ini seolah-olah telah berubah menjadi semacam lingkaran setan yang tidak memiliki ujung pangkalnya tetapi akan terus dan terus terjadi, berputar terus pada pokok persoalan yang sama dan menambahnya dengan masalah-masalah lain dan berujung pada konflik massal. Lalu sekarang yang menjadi pertanyaan adalah sampai kapan keadaan ini akan terus terjadi?pemecahan apa yang harus diambil?bagaiamanakah harus menumbuhkan kesadaran jika setiap orang memiliki ego yang sama besarnya?akankah selamanya Indonesia harus menjadi "gudang isu dan masalah"?yah...lagi..lagi dan lagi dengan bosannya harus lah dikeluarkan pernyataan klise ini " mari kita berinstropeksi diri ! "

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun