Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Infeksi Tuberkulosis (TB) Bisa Menyerang Selaput Otak | Waspadai Gejalanya Sejak Dini

16 Maret 2021   23:35 Diperbarui: 18 Maret 2021   23:13 335 0
Tuberkulosis (TB) saat ini masih merupakan masalah kesehatan global yang tidak dapat dielakkan. Pada tahun 2019, diperkirakan sebanyak +/- 12 juta penduduk di dunia menderita tuberkulosis dan 1,4 juta diantaranya meninggal akibat penyakit tersebut. Mayoritas kasus tuberkulosis ditemukan di Asia Tenggara (29%) dan Benua Afrika (27%). Diperkirakan sebanyak 1,1 juta berasosiasi dengan koinfeksi HIV dan 75% kasus ditemukan di Benua Afrika. Indonesia sendiri masih menjadi salah satu dari lima (5) negara dengan insiden tuberkulosis tertinggi, yaitu sebesar 0,4-0,5 juta kasus [1]. Diperkirakan sebanyak 2 juta penduduk mengalami infeksi tuberkulosis yang laten, sehingga berperan sebagai reservoir Mycobacterium tuberculosis. Insiden tuberkulosis ekstrapulmoner berhubungan erat dengan prevalensi infeksi tuberkulosis [2]. Tuberkulosis di sistem saraf pusat ditemukan pada 10% dari seluruh kasus tuberkulosis [3]. Meningitis tuberkulosis (MTV) merupakan bentuk tuberkulosis di sistem saraf pusat yang paling sering ditemukan. Diagnosis meningitis tuberkulosis saat ini masih menjadi masalah utama. Hal ini disebabkan karena perjalanan penyakit dan gejala klinis meningitis tuberkulosis yang sangat bervariasi. Pemeriksaan penunjang untuk membantu penegakan diagnosis tuberkulosis seperti pemeriksaan dengan pewarnaan Ziehl-Nielsen dan kultur bakteri penyebab dari cairan serebrospinal seringkali memberikan hasil yang kurang memuaskan [4]. Tes diagnostik yang cepat, sensitif, dan murah sampai saat ini juga masih belum tersedia [5]. Karena gejalanya tidak signifikan, kebanyakan pasien tidak terdeteksi sejak awal. TB jenis ini bisa menjadi mematikan karena tidak segeran mendapatkan pengobatan dengan benar. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun