Perjanjian Host Country Agreement akan memberikan fasilitas kepada Sekretariat ASEAN yang berlokasi di Jakarta. Perjanjian ini memastikan Sekretariat ASEAN akan dapat beroperasi sebagai nerve centre Komunitas ASEAN sekaligus mempromosikan Jakarta sebagai Ibukota Diplomatik ASEAN.
Dipilihnya Jakarta sebagai Ibukota Diplomatik ASEAN tak lepas dari besarnya pengaruh dan upaya-upaya konkrit yang dilakukan Indonesia dalam mendirikan dan membesarkan ASEAN emnjadi organisasi yang disegani dunia dan membawa kemaslahatan bagi anggota-anggotanya. Tercatat peran Indonesia di masa lalu antara lain:
- Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967.
- Indonesia berusaha membantu pihak- pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian dalam masalah Indochina dan Vietman khususnya demi mennciptakan stabilisasi di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal 15 - 17 Mei 1970 di Jakarta diselenggarakan konferensi untuk membahas penyelesaian pertikaian Kamboja.
- Indonesia berkeinginan untuk membangun kemampuan bersama di antara masyarakat Asia tenggara untuk mengurus masa depan intervensi bangsa lain. Melalui Menlu Adam Malik, Indonesia memperkenalkan doktrin ketahanan nasional pada petemuan ASEAN Ministerial Meeting ke 5 di Singapura 1972
- Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN yang berlangsung di Denpasar, Bali pada tanggal 23 - 24 Februari 1976.
- Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat Tetap ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jendera Pertama adalah Letjen. H.R. Dharsono yang kemudian digantikan oleh Umarjadi Njotowijono.