Jika benar begitu, mengapa ada sebagian kisah fiksi yang kau nyatakan!
Bukankah pada dasarkannya bukti akurat sudah menjadi komitmen?
Apa mungkin ini hanya peran reka semata yang kau pamerkan agar ada balasan rasa dari satu pihak lagi?
Kembali pada perihal selera tidak dapat disengketakan
Ada satu rajutan pertanyaan, dimana kau letakkan selera itu?
Seharusnya kau sadari, begitu tega kau memberi tatap seenak jidat.