Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Benarkah PKS Mengalami Stagnasi? Mengapa?

29 Maret 2009   04:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:15 559 0

Hasil survey muktahir yang dirilis oleh LSI dan empat lembaga (CSIS, PUSKAPOL FISIP UI, LP3ES dan P2P LIPI) benar-benar mengejutkankan bagi PKS. Hasil survey tersebut tak ubahnya ibarat petir di siang bolong. Bagaimana tidak? Hasil survey itu menunjukkan stagnasi, bahkan penurunan signifikan tingkat elektabilitas PKS. Survey LSI bulan Februari 2009 menunjukkan tingkat elektabilitas PKS sebesar 6,3%. Hasil survey empat lembaga tersebut di atas menempatkan PKS pada posisi keenam dengan perolehan suara 4,07%. Hasil survey empat lembaga juga berkesimpulan bahwa partai-partai islam mengalami stagnasi atau berpotensi menurun, tesis karakter ‘predator’ PKS tidak lagi tepat. Bahkan hasil survey dari Indonesia Political Marketing Research (IPMR) salah satu anak perusahaan Markplus Insight menyebutkan PKS hanya menempati posisi keenam setelah partai baru, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Apabila dibandingkan dengan hasil pemilu 2004 dimana PKS memperoleh 7,34% jelas ini merupakan penurunan yang signifikan. Hal ini benar-benar tidak mereka perkirakan sebelumnya. Bagi kader PKS mereka merasa sudah bekerja dengan baik dan benar, sehingga sesuai dengan kebijakan partai, ekspetasi mereka sangat tinggi. Hal ini sesuai dengan target  PKS pada pemilu 2009 yaitu memenangkan 20% suara. Menurut petinggi PKS target tersebut realistis. Tapi, angka 20% bukanlah angka yang kecil. Itu sama dengan tiga kali lipat hasil perolehan PKS pada pemilu 2004. Ekpetasi yang tinggi inilah yang menyebabkan keterkejutan bahkan kepanikan di kalangan PKS. Salah seorang petinggi PKS sempat meminta  kader dan konstituennya untuk tetap tenang dan tidak memerdulikan hasil survey.  Tapi, tetap saja muncul tanda tanya besar mengapa fenomena stagnasi dan penurunan suara bisa terjadi sementara mereka merasa sudah berkerja keras, sungguh-sungguh, baik dan benar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun