Pernikahan idealnya menjadi tempat berlindung bagi seluruh anggota keluarga, terutama anak-anak yang sedang tumbuh dan belajar memahami dunia. Namun, tidak semua pernikahan berjalan dengan mulus. Konflik, ketidaksepahaman, hingga ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan baik sering kali membuat hubungan pernikahan berujung pada masalah serius, bahkan perceraian. Dalam situasi seperti ini, anak menjadi pihak yang paling terdampak secara emosional, psikologis, dan sosial. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang penuh dengan konflik internal mungkin harus menanggung beban dari ketidakstabilan orang tuanya, sesuatu yang seharusnya bukan menjadi tanggung jawab mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL