Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) selalu menjadi momentum yang dinantikan oleh masyarakat, terutama karena kampanye politik dipenuhi dengan berbagai janji yang mengundang harapan besar. Para calon kepala daerah berlomba-lomba menyampaikan janji-janji, mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan, hingga pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan pekerjaan. Setiap kampanye dihiasi dengan jargon-jargon yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Namun, setelah pesta demokrasi selesai dan kandidat terpilih menduduki kursi kekuasaan, banyak janji yang terucap di masa kampanye seolah hilang ditelan waktu. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah janji-janji itu benar-benar terealisasi, atau hanya sekadar janji kosong?
KEMBALI KE ARTIKEL