Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Panggilan untuk Membawa Damai

25 Maret 2022   07:22 Diperbarui: 25 Maret 2022   07:36 384 6
Sukacita adalah dambaan setiap orang! Hal itu merupakan kondisi di mana hidup diwarnai dengan kegembiraan, cinta dan sekaligus berkat dari Allah.

Sukacita sejati sesungguhnya mengalir dari Allah! Maka, tatkala menghendaki sukacita mengalir dalam hidup kita, seharusnya kita pun selalu bersatu dengan Allah!

Hari ini (25/3) Gereja merayakan Hari Raya Maria Menerima Kabar Sukacita. Peristiwa agung dan penuh sukacita karena karya keselamatan dan penebusan umat manusia mulai mencapai puncak.

Peristiwa hari ini sesungguhnya hendak merealisasikan rencana pemerdekaan manusia dari keterpenjaraan dosa! Peristiwa inkarnasi yang membawa penebusan dosa. Dan Bunda Maria, wanita yang sangat sederhana itu, dipilih oleh Tuhan untuk ambil bagian dalam merealisasikan proyek keselamatan-Nya itu. Dia dijadikan Ibunda Putra-Nya.

Bacaan Injil hari ini, menggambarkan peristiwa penyampaian kabar gembira itu. Bahwa seorang Malaikat datang kepada Bunda Maria dan mengabarkan rencana penebusan. "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (Luk 1:30-33)

Bunda Maria yang tulus hati, merendahkan diri serta penuh iman, menjawab panggilan itu. "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Luk 1:38). Sebuah jawaban yang keluar dari iman mendalam dan sikap penyerahan diri seorang hamba yang lemah. Seorang hamba yang percaya dan bersedia serta setia untuk melaksanakan kehendak Sang Tuan, yakni Allah.

Peristiwa Maria menerima Kabar Sukacita ini sesungguhnya menyadarkan panggilan dan perutusan kita sebagai pengikut Kristus. Kita adalah hamba-hamba yang diserahi tugas dan tanggung jawab untuk melanjutkan karya cintakasih Yesus. Kita diutus untuk menebarkan damai dan sukacita bagi sesama.

Hari ini, bersama Paus Fransiskus, Gereja menkonsekrasikan negara Rusia dan Ukraina kepada Hati Bunda Maria Tak Bernoda. Kita tahu bahwa pada hari Selasa, 15 Maret 2022 yang lalu Tahta Suci mengumumkan bahwa Paus Fransiskus akan mengkonsekrasikan Rusia dan Ukraina kepada Hati Bunda yang Tak Bernoda pada Hari Raya Kabar Sukacita, Jumat 25 Maret 2022, pukul 17.00 waktu Vatikan (23.00 WIB).

Paus Fransiskus mengundang para Uskup seluruh dunia untuk mengkonsekrasikan Rusia dan Ukraina kepada Hati tak Bernoda Bunda Maria.

Konsekrasi merupakan tindakan menguduskan suatu hal dan mempersembahkan-Nya kepada Allah. Secara sederhana kita bisa memahami bahwa tindakan mengkonsekrasikan sesuatu sebagai pernyataan diri kita untuk mempercayakan penuh sesuatu itu kepada Allah.

Dalam konteks ini, Paus Fransiskus mempersembahkan serta mempercayakan Rusia dan Ukraina kepada Allah, melalui perantara Hati Bunda Maria yang Tak Bernoda!

Oleh karena itu, sekali lagi, panggilan dan perutusan kita adalah untuk menebarkan karya cintakasih kepada dunia.

Hendaknya kita pun menimba semangat spiritualitas Bunda Maria yang rendah hati dan setia menjalankan tugas perutusannya.

Kita penuh penyerahan diri dan percaya bahwa Tuhan senantiasa menyertai dalam tugas itu. Semoga kesatuan kita dengan Allah menumbuhkan sukacita dalam karya cintakasih!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun