Paus mendorong para pelayan Gereja lebih-lebih imam untuk sungguh menjalankan tugas pewartaan dengan penuh sukacita. Mereka meneruskan amanat agung yang diberikan Yesus kepada para muridNya di akhir perpisahan Mat 28, 18-19 “pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus”. Kita diharapkan untuk menyanggupi untuk diutus kapanpun dan dimanapun dan mewartakan kabar sukacita Injil.EG 33 menegaskan permenungan Paus- saya mengundang semua orang untuk berani dan kreatif dalam tugas memikirkan tujuan, struktur, gaya dan metode evangelisasi dalam komunitas-komunitas terkaitnya. Beranjak dari upaya Gereja katolik di Indonesia, semangat mewarta diarahkan pada bagaimana kita mengembangkan persaudaraan anak-anak Allah dalam kemajemukan budaya dan agama serta membantu orang mengatasi kemiskinan. Untuk mengembangkan karya pewartaan diperlukan kemauan untuk terlibat, mendukung dan menghasilkan buah dan bergembira (EG. 24).