Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Babak Baru: Cicak vs Koalisi Buaya-Banteng

27 Januari 2015   15:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:17 271 0
Jumat, 23 Januari 2015 mungkin menjadi hari yang cukup mengagetkan bagi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto alias BW. Lelaki yang mendedikasikan hidup sebagai pemberantas korupsi ini tiba-tiba diciduk oleh orang yang mengaku dari Bareskrim Mabes Polri. BW ditangkap saat sedang mengantar anaknya ke sekolah. Mendengar laporan dari ajudan BW tentang penangkapan tersebut, Johan Budi yang menjabat sebagai Deputi Bidang Pencegahan KPK segera melakukan konfirmasi kepada Wakapolri sekaligus Pelaksana Tugas Kapolri, Badrorin Haiti. Dalam pernyataannya, Johan Budi mengatakan bahwa Wakapolri membantah adanya penangkapan tersebut. Sementara itu, media telah ramai memberitakan penangkapan BW oleh Bareskrim Polri. Bahkan rumor “Cicak Vs Buaya Jilid III” sudah berhembus sangat kencang.

Tentunya ini menimbulkan pertanyaan besar. Asumsi dan spekulasi mulai berkecamuk. Apakah ini semacam counter attack Polri atas kasus Budi Gunawan? Apakah ini salah satu langkah untuk melemahkan KPK? Apakah BW akan di-Antasari-kan? Ataukah ini hanya sinetronisasi yang didramatisir? Hingga akhirnya Kabid Humas Polri, Roni Sompie mengonfirmasi bahwa berita penangkapan BW oleh Bareskrim adalah benar. Dan penangkapan tersebut dilakukan didasari adanya laporan tentang sengketa Pilkada Kotawaringin, dan BW dituduh mengerahkan kesaksian palsu di Mahkamah Konstitusi. Ini tentu bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya yang diungkapkan Wakapolri Badrodin Haiti yang membantah telah terjadi penangkapan terhadap BW. Pertanyaannya, bagaimana bisa seorang Wakapolri yang sedang diberi mandat sebagai Pelaksana Tugas Kapolri tidak mengetahui ini? Seburuk itukah kordinasi di internal Polri? Mungkinkah ada gerakan yang diluar kordinasi Polri dalam penangkapan BW? Atau ini justru menunjukan bahwa tidak ada intervensi politik dari Polri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun