Klaten, 15 November 2024-- Dua unit kegiatan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS) dan Swagayugama, menciptakan sejarah baru dengan menghadirkan kolaborasi spektakuler yang menyatukan dua gagrag gaya pedhalangan dalam satu panggung. Acara yang berlangsung pada Jum'at Sore (15/11) di Kawasan Budaya Tritunggal ini berhasil memukau penonton dengan kekayaan seni budaya Jawa yang ditampilkan secara harmonis.
Kolaborasi ini menampilkan dua gaya pedhalangan yang berbeda, yaitu gaya Surakarta dan Yogyakarta, yang memiliki ciri khas tersendiri dalam estetika, narasi, dan penyajian. Dalam pagelaran ini, lakon "Supata Sang Gendari" dipilih sebagai cerita utama, yang dikemas dengan perpaduan seni tari, musik gamelan, dan wayang kulit dari kedua gaya tersebut.
Ketua UKJGS, Rossi Firmansyah, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan antar unit seni tradisional di UGM sekaligus menunjukkan bahwa perbedaan gaya dalam seni justru dapat memperkaya Khasanah Kebudayaan. "Kami ingin menunjukkan bahwa seni tradisional bukan hanya soal mempertahankan identitas, tetapi juga bagaimana kita bisa bersinergi untuk menciptakan sesuatu yang baru tanpa melupakan akar budaya," ujar Rossi.