BRT |
JOMBANG - Pesta demokrasi tahun 2024 kini sudah di depan mata. Hiruk-pikuk masyarakat menyambut Pemilu semakin terasa di berbagai sudut negeri. Namun, ada satu pertanyaan penting yang harus kita renungkan bersama: sejauh mana kesadaran masyarakat dalam memilih pemimpin benar-benar berdasarkan pertimbangan matang, bukan sekadar memilih buta atau terjebak dalam demokrasi pengkultusan? Banyak di antara kita yang dimungkinkan masih memilih tanpa mempertimbangkan rekam jejak pasangan calon (Paslon), seolah bermain "kocokan dadu."
KEMBALI KE ARTIKEL