Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Ghost Protocol: Impossible Mission Accomplished

21 Desember 2011   19:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:56 237 0
Mungkin hal terbaik buatku di bulan Desember ini (di samping dua kemenangan besar Barca, Tintin, dan of course, Natal) adalah film ini. Penantian berbulan-bulan setelah melihat trailer yang menggugah plus nama Brad Bird di kursi sutradara terbayar lunas bahkan melebihi ekspektasi.

Selama ini franchise Mission Impossible selalu berada di 'bawah' franchise James Bond ataupun Jason Bourne sekalipun. Film pertamanya dipuji, film keduanya mendapat predikat kurang bagus, dan film ketiganya 'rata-rata'. Namun film keempatnya ini kunilai sebagai yang terbaik dari film-film sebelumnya.

Brad Bird yang telah mengantarkan The Incredibles bagi kita, memulai debut film live actionnya dengan film ini. Dan hasilnya luar biasa. Portfolio yang bagus dari The Incredibles dengan adegan aksi yang mencengangkan walau sebatas animasi, berhasil diulang kembali di film ini.

Barisan cast untuk membentuk tim IMF, timnya Ethan Hunt, juga cukup baik. Apalagi dengan kehadiran Jeremy Renner dan Simon Pegg. Seperti halnya Murdock dalam serial The A-Team, karakter yang diperankan Pegg-lah yang membuat film ini melebihi ekspektasi dari sekedar film aksi belaka. Comedic timing plus garapan naskah apik membuat film ini menjadi film satu-satunya dari keempat film MI yang memiliki 'sense of humor' kental. Dan itu bagus. Anda tidak akan mendapatkan unsur ini dalam film Bondnya Daniel Craig, apalagi dalam trilogi Bourne.

Kisahnya hampir mirip dengan film pertama, namun dengan kadar aksi dan kompleksitas jauh di atas yang original. Tim IMF Ethan Hunt dijebak dan difitnah dalam peledakan sebuah gedung kebanggaan Rusia. Menghindari perang antar negara, Presiden USA membubarkan IMF dan melancarkan Protokol Hantu (Ghost Protocol) yang menyangkal keberadaan IMF beserta seluruh support terhadap semua anggotanya. Permasalahannya, pihak yang menjebak tim IMF itu adalah penjahat gila yang ingin melancarkan perang nuklir dengan tujuan perdamaian dunia!

Berpacu dengan waktu untuk menghentikan penjahat edan ini, dan untuk memulihkan nama baik IMF, sajian ketegangan demi ketegangan ditampilkan. Mulai dari aksi di ketinggian gedung pencakar langit tertinggi dunia Burj Khalifa di Dubai, car chasing di tengah badai pasir, melakukan improvisasi dalam transaksi maut dengan wanita pembunuh bayaran, usaha mengorek informasi kode rahasia secara real time (yang menjadi daya tarik khas franchise ini), hingga intrik pribadi yang dialami personil IMF. Lokasi setpun berpindah-pindah mulai dari Rusia, Dubai hingga India. Pameran teknologi canggih tak kalah memukau, plus kendaraan mobil sport nan cantik yang dikendarai Hunt.

Berbeda dengan teknologi yang ditampilkan dalam film G.I Joe atau Iron Man, teknologi yang digunakan dalam film ini terkesan masih terjangkau oleh ilmu pengetahuan dewasa ini. Jadi saat kita menontonnya, semua aksi yang dilakukan Hunt dengan bantuan gadget-gadget tersebut masih terasa masuk di akal. Contohnya sarung tangan untuk mendaki gedung pencakar langit, Ipad dengan aplikasi rendering, GPS dsb. Kesan yang mirip dengan gadget dalam dwilogi Batman versi Nolan. Yang masih terasa di awang-awang adalah lensa perekam berteknologi real time face detection berbentuk lensa kontak serta virtual augmented reality seperti yang sudah pernah kita jumpai di Minority Report.

Ada dua bintang Eropa turut bermain di film ini yang kukenal selain Pegg tentunya. Pertama Léa Seydoux yang bermain di film Lourdes, dan juga tentunya Michel Nykvist partner Noomi Rapace si Lisbeth Salander dari trilogi Swedia Millennium Stieg Larson.

Kesimpulan yang didapat setelah menonton film ini ada tiga: Anda harus menontonnya (dan di bioskop!), Brad Bird seyogyanya membuat film aksi jauh lebih banyak, dan terakhir, kami ingin film lanjutannya!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun