Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Bapak dan Lorong Sunyi Itu

9 Desember 2014   11:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:43 32 0

Bak jendela terbuka yang tertampar angin begitu kencangnya, kala kami mengetahui tentang keadaannya. Layaknya sebuah balon, semakin lama semakin menyusut. Andai pompa itu bisa  dibeli, akan aku lakukan segala macam cara untuk bisa mengembalikan layaknya sediakala. Namun apa daya, bak mengaharap sebuah fatamorgana bila aku memimpikan hal tersebut. Sebuah penerimaan, ketulusan sekaligus do’a merupakan oleh-oleh dariku, sebagai teman tuk lewati lorong sunyi kehidupanmu selanjutnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun