Helai demi helai daun mangga gugur di pelataran rumah. Sepoi angin hilir mudik, bercampur suara senapan yang samar-samar terdengar. Langit pun tak seramai biasanya, burung-burung telah pergi lebih awal, sedangkan matahari bersembunyi dibalik gumpalan-gumpalan awan.
“Hayai! Hayai!” seru salah seorang yang membawa pentungan. Suara tanah yang diseok-seok mulai mendekat. Lamat-lamat semakin dekat.
***
KEMBALI KE ARTIKEL