Mungkin karena harga gula putih yang masih "menggigit",
Enam belas ribu sekilo terasa berat,
Menjadikan enggan untuk sesendok terangkat.
Tak hendak ku melayangkan protes,
Karena memang biasa ku menelan secangkir teh,
Salahkah bila hidup sekali waktu ada perubahan,
Dari menata sosial menjadi menata moral?
Ketika minyak menggelincirkan sang profesor,
Dosen terkenal yang sudah tersohor,
Rasanya hidupku meluluh dalam peluh - gaduh,
Sebegitu ampuh uang melilit manusia teguh.
Kopi pahit memang terasa menggigit,
Menggigit akademisi yang hijrah ke politisi,
Meruntuhkan budi pekerti yang kukibarkan tinggi-tinggi,
Jatuh tercampak menyeruakkan diri.
---------------------------------------------------------------------------------
Salam edukasi tanpa henti....