-------------------------------------------------------------------------------
Amplop tebal menggembung di meja,
segepok uangĀ bernama rupiah,
yang mungkin ituĀ guncangkan jiwa,
jiwa penghuni raga yang berkelana di antah berantah.
Lima belas juta sudah kau tawarkan,
disertai mulut merayu mendesis tiris,
untuk satu karya tulis bernama tesis,
agar bertambah mantap merebut jabatan.
Demi status pegawai di sebuah instansi,
strata dua kau kejar tanpa naluri,
demi tambahan gelar yang tak mengakar,
tambahan nyali untuk "harga diri".
Andai uang itu dirasa masih kurang,
kaupun tawarkan 'hiburan' lebih menantang,
"short service" selama semalam,
gratis di kamar berlampu temaram.
Oh, jiwa-jiwa yang kerdil,
terunggah - terbungkus raga bugil,
merangsek pola hidup serba muskil,
di alam nyata yang kadang tak adil.
Gelar sejati adalah lurusnya hidup,
meniti hari tanpa semangat redup,
tak menghinakan tubuh dengan pangkat,
apalagi menjajakan tubuh demi cari hormat.