“Makin sedikit atau bahkan tidak ada pemimpin negara, birokrat, dan politisi yang rela mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan rakyat. Kejujuran, rasa malu, dan rasa bersalah absen kendati kebijakannya mengkhianati publik. Kesejahteraan rakyat dirampok dan kekuasaan untuk sebesar-besarnya kemakmuran penguasa.”[1]