Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kupanggil Santi

24 Januari 2012   18:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:29 178 5
Kupanggil kau Santi*),

syukurilah dirimu  yang 'subur' makmur,
lain dengan orang-orang itu,
....yang kerontang,
....yang kurang makan,
...."yang harus berjalan".... mengais rejeki,
sementara kau tidak berjalan lagi, naik Xenia.
Naik Xenia,
sudah membedakan dengan mereka pejalan kaki....

Menabrak mereka yang berjalan,
mungkin itulah salah satu yang mematalmu....
fatal berkendara, fatal karena lena.
Cepat Xeniaku, lambat langkahmu!

Andai aku Santi,
kutelanjangkan diriku di hadapan Pencipta,
sucinya badanku telah kutabur bubur menggiur,
aku terbang....

Seterbang diriku.Aku akan takhlukkan diriku,
dalam rahim ampunan,
kubenamkan dalam cinta murni tanpa  "sedotan",
tanpa minuman... kliyengan.

Andaikan aku Santi,
kutawarkan rahim ini untuk cinta kehidupan,
kusemai dalam-dalam.....
kusadar akan keperempuanku,
aku di-empu-kan, dimuliakan.

Antah berantah,
setan menggoda dunia dan menyergap,
menggerayangi nadi dan naluriku,
kuterkesiap,
bahkan tersingkap rasa asosialku,
dan kini meremas, sial.

Kutersangka.
Aku tak bisa berdalil lagi.

Rem blong, tak ada.
Blong hidupku, itu mungkin....
Mati diri, tak ada...
Mati SIM, itu yang terberita....

Kecercah derap merayap, pasti.
Kelokan jalan, melurus sengatan  tonggak,
rebah...patah.

Andai aku Santi,
kuingin undur diri....
menyelinap dalam kalbu,
terlebih dalam rahim ibu,
pelahir manusia baru.....

Aku cuma "penonton",
pemirsa  berita, yang mungkin akan hampa....
melihat dunia, seakan basi,
jika kukata: kau tak ngeri,

ataukan kau malah IRI?

Santi...Santi, oh...Santi.
__________________________________

*)Menurut Kamus Basa Jawa (KBJ,2011:639), 
kata Santi, dalam sastra Kawi, sastra klasik berarti: sabar, selamat, tenteram.
Andaikan nama itu terpatri mendalam, sedalam maknanya....
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun