Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Selisih Dua Ribu

14 Desember 2010   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:45 113 4
Di pasar yang "gagah dan megah" itu,
yang tempatnya bersih,
dingin,
ruangan berbau harum,
harga sayuran itu sekilo 10.000  rupiah.
Ketika membayar dikasir,
menggunakan uang pas.
Selesai, pulang.

Sayuran yang sama,
di pasar tradisional (tak jauh dari kompleks saya tinggal)
harganya 8.000 rupiah,
tempatnya (pasar tersebut)  agak becek,
manusia berdesak-desakkan....
bau keringat kecut nan masam...
tapi bisa menawar harga,
berdialog,
jika pintar "merayu" jatuh harga 7.000 rupiah.

Aku cuma merasa,
selisih 2.000 rupiah itu tak berarti ketika
aku bertemu manusia, manusia yang bisa bertegur sapa, manusia yang punya rasa.
Ditempat terakhir itu rasanya lebih "dimuliakan" kemanusiaan dan hidupku,
jika dibanding aku bertemu dengan angka-angka mati.
Tak bisa ditawar.

____________________________________
*) Kadang kurasakan hidup didunia ini seperti belanja saja, majukan diri, menawar membeli... seperti dipasar... ada "selisih harga".... de es te.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun