Suatu pagi, ia kucucuk hidungnya kutuntun kesawah. Maksudnya jelas....merumput dibekas tanaman padi yang telah dipanen. Enak ya, dituntun dicarikan makan.
"Jo....Bejo.... makan disini saja. Jangan kemana-mana". Ia kuikat dibatang di pematang. Kerbau itu kutinggal mencangkul. Sekian menit kemudian...
"Bejo....Jo...., jangan kesitu. Itu parit dalam. Kau tak bisa naik". Masih saja Bejo tak menoleh. Takut kalau kerbauku tak bisa naik parit aku berlari. Kuambil galah.
"Hus...hus...jangan kesitu". Mulutku nerocos. Tak juga digubris. Akhirnya......
"Praaaaaaak". Galah sepanjang satu setengah meter menebok pantat si Bejo. Terkejut. Ia lari menjauh dari parit. Ketika kupanggil beberapa kali, Bejo kerbauku juga tak menoleh, aku baru tersadar. Ia tuli alias budheg. Bau ....kerbau .... kebo.