Tiga hari aku mengunjungi, menemani dan mencoba mengertimu. Ya, aku cukup mengerti dirimu. Engkau yang berpenduduk padat, rapat. Dimana-mana aku hanya melihat manusia menyemut padat merayap. Semuanya sibuk bergegas. Apalagi dijalan. Jalan tol ibarat jalan tikus, gang kota ibarat jalan semut. Wuah....dijalan - jalan itu engkau langka senyap, langka udara segar. Aku takut engkau "bisa jadi kota tak layak huni, bukan karena kelakuan rakyat", seperti kata Srempet **). Engkau kota hidup.
KEMBALI KE ARTIKEL