Kursi itu panas, jika yang menduduki berhati serakah. Mencapainya tak tepuji. Menyikut yang mendekati maut, menginjak yang sekarat, menertawakan yang tertawan.
Kursi itu murah, jika yang duduk itu sadar. Sadar bahwa kursi adalah pemberian, sarana untuk amanah. Kursi sarana untuk dapat mendengarkan yang tak terdengar, memperhatikan yang tak berhati. Kursi itu murah, bahkan gratis....karena ia hasil kepercayaan.
Kursi itu berkat, jika yang duduk disitu tahu mengabdi dan melayani. Tahu mengabdi dan melayani orang lain, bukan diri sendiri.