Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Memang Lidah Tak Bertulang

12 Desember 2014   07:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:28 90 16
Di depan para sahabat dan kerabat,
Kau berteriak...tolak...tolak...tolak,
Namun sebayang berkelebat cepat,
Kau berkata, dukung perpu pilkada!

Nafsu birahi kursi hangat merambat,
Menanti pantat keropos dirimu,
Bak durjana CAKIL suka usil,
Mengganggu kenyamanan rakyat dekil.

Oh,  politisi "bernyanyi" tak seksi,
Kapankah sanubarimu terisi?
Ataukah kau hanya bisa berpikir,
Kapan "perutku" akan berisi?

Jika nilai keteladanan tak dikedepankan,
Dimanakah mukamu akan kau campakkan?
Di lumpur yang menyembur?
Di tanggul yang mulai gembur?

Memang lidah tak bertulang!
Sekali bergerak maju mundur kebelakang,
Tak sejengkal pun ia berhenti,
Sekalipun untuk memuji dan mencaci!

Andai boleh kupilih,
Bertulanglah lidah:
agar ada  integritas,
profesionalitas,
inovasi berkualitas,
bertanggung jawab lebih jelas,
dan keteladanan secara tuntas.

---------------------
fajar menyingsing dekat kampus!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun