Mahmoud Ahmadinejad seraya
mengejek Inggris tentang tindakan
militer di masa mendatang
terhadap Iran, mengatakan bahwa
sikap London tidak penting bagi
Tehran.
Dalam sebuah wawancara
eksklusif dengan mingguan Mesir,
Al Youm Al Saabee pada hari Rabu
(16/11), Ahmadinejad mengatakan,
London selama 60 tahun berjalan
dalam bayang-bayang Washington
dan seruan terakhir untuk
menyerang Iran sejalan dengan
perilaku mereka di masa lalu.
Sebelumnya pada Senin, Menteri
Luar Negeri Inggris William Hague
memperingatkan aksi militer
terhadap Iran dan mengumumkan
bahwa pemerintah Inggris tidak
mengesampingkan kemungkinan
aksi militer terhadap Iran dalam
jangka panjang.
"Kami tidak mempertimbangkan aksi
itu pada saat ini. Kami juga tidak
menyerukan atau menganjurkan
aksi militer. Namun pada saat yang
sama, kita mengatakan semua opsi
harus tetap terbuka di masa
depan," tegas Hague.Pada kesempatan itu, Ahmadinejad
menegaskan kebijakan Iran adalah
untuk melindungi hak-hak semua
bangsa dan Tehran percaya
bahwa semua bangsa berhak
untuk memperoleh keadilan,
kebebasan, martabat dan hak
untuk memilih.
Dia mendesak para pemimpin dunia
untuk mengambil pelajaran dari
tuntutan bangsa-bangsa mereka,
dan menyelesaikan masalah melalui
pemahaman dalam nuansa yang
bersahabat.
Ditanya tentang masa depan
hubungan Iran dan Mesir,
Ahmadinejad menjelaskan bahwa
kekuatan arogan takut melihat
hubungan erat dan bersahabat
antara Tehran dan Kairo.
"Mereka sadar bahwa tidak akan
ada ruang untuk rezim Zionis Israel
dan kekuatan hegemoni di kawasan
jika Iran dan Mesir mengembangkan
hubungan lebih dekat," tegasnya.
"Tidak ada kesalahpahaman antara
Tehran dan Kairo. Tekanan dan
intervensi asing adalah sumber
ketegangan hubungan Iran-Mesir,"
tutupnya.