Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Rachel Alien Corrie, Sepenggal Kisah yang Terlupakan

17 November 2011   16:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:32 210 0
“Inilah titik temu
setiap insan. Maka dengan cinta-
Nya, gelarlah permadani cinta
untuk menari seirama gendang
cinta” [Rachel Corrie, 1979-2003]---------Corrie
adalah bagian dari kisah
kekejaman pasukan Zionis Israel di
Palestina. Corrie masih berusia 23
tahun ketika tentara Zionis Israel
melindasnya dengan buldoser
buatan perusahaan Caterpillar
hingga ia tewas. Peristiwa itu
terjadi pada 16 Maret 2003-
beberapa hari sebelum serangan
AS ke Irak-di Rafah, ketika Corrie
berusaha menghalang-halangi
pasukan Zionis yang ingin
menghancurkan sebuah rumah
milik warga Palestina. Saksi mata
mengatakan, sopir buldoser Israel
sengaja melindas Corrie karena
saat itu posisi Corrie terlihat jelas
dan mengenakan jaket warna
oranye menyala. Namun laporan
militer Israel yang dirilis pada
bulan Juni 2003 menyebutkan apa
yang terjadi pada Corrie adalah
“kecelakaan”. Organisasi-
organisasi hak manusia mengkritik
laporan tersebut dan
menyebutnya sebagai “laporan
yang menipu”. Setahun kemudian,
kepala staff Menlu AS ( waktu itu
dijabat Collin Powell) Kolonel
Lawrence Wilkerson mengatakan
pada orangtua Corrie bahwa hasil
investigasi militer Israel “tidak
kredibel, tidak menyeluruh dan
tidak transparan.” Orang tua
Corrie lalu mengajukan gugatan
hukum terhadap negara Israel,
Militer Israel dan perusahaan
Caterpillar-perusahaan yang
mengekspor kendaraan-kendaraan
berat ke Israel-pada tahun 2005
atas kematian puterinya. Namun
pengadilan Federal menolak
gugatan itu pada tahun 2007,
terutama gugatan terhadap
perusahaan Caterpillar dengan
alasan mereka tidak bisa
menuntut perusahaan yang
berbasis di Illinois itu atau
menuntut Israel sebagai negara
karena hal itu mengharuskan
mereka untuk mengeluarkan
putusan hukum terkait kebijakan
luar negeri AS yang sudah
ditetapkan Gedung Putih. Dalam
putusannya, tiga hakim dalam
pengadilan tersebut mengatakan
bahwa gugatan orangtua Corrie
tidak bisa diproses lebih lanjut
secara hukum. Karena jika
dilanjutkan, sama artinya
pengadilan harus
mempertanyakan secara implisit,
bahkan mengecam kebijakan luar
negeri AS terhadap Israel. Naima
Shayer, warga Palestina yang
bersahabat dengan Corrie
mengungkapkan kenangannya
tentang Corrie. Waktu itu, Corrie
sudah tinggal bersama keluarga
Naima selama 23 hari. Naima tahu
berita kematian Corrie dari
keponakan perempuannya. Ia
masih tak percaya karena
beberapa jam sebelumnya, Corrie
masih segar bugar dan mencium
Naima berkali- kali sambil
mengucapkan selamat tinggal.
Naima tidak berfirasat buruk
karena Corrie memang sering
bersikap seperti itu. Tapi ketika ia
menyaksikan berita kematian
Corrie di televisi karena dilindas
buldoser Israel. Barulah ia
percaya. Naima dan keluarga
hanya bisa menangis. “Dia
sangat baik pada kami. Dia sudah
kami anggap sebagai keluarga
kami sendiri,” kata Naima
mengenang Corrie. Hari ini, para
aktivis ISM di kota Rafah
memperingati enam tahun
kematian Corrie dengan
menerbangkan layang-layang. Satu
layang-layang diterbangkan untuk
memperingati kematian Corrie dan
14 layang-layang diterbangkan
untuk menghormati sekitar 1.400
warga Gaza yang menjadi korban
agresi brutal Israel bulan Januari
kemarin.Rachel Corrie Jika Anda
bertanya, ”Siapa dia?”
Jawabnya: Dia gadis cantik, muda,
energik dan mempesona. Lahir dan
besar di tengah keluarga Kristen,
di Olympia, Washington, Amerika
Serikat. Beberapa hari sebelum
kematiannya, sebuah Koran harian
di Inggris memajang fotonya yang
berjilbab di kolom Head line; ketika
pertengahan Februari 2003, dia
dan pegiat kemanusiaan anti-
penjajahan berdemonstrasi di
Tepi Barat, lalu di jalur Gaza
Palestina, menentang pemugaran
paksa rumah-rumah penduduk
Palestina oleh militer Israel.---------selengkpnya di www.deleteisrael.pun.biza- http://deleteisrael.pun.bz/foto-foto-tragedi-rachel-corrie-yang-dil.xhtml

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun