Adapun merayakan Natal sudah merupakan tradisi yang dibawa nenek moyang mereka dari tanah Eropa. Dahulu kala Natal itu pastilah sangat kental hubungannya dengan perayaan kelahiran Yesus Kristus..Memberikan kado berkaitan dengan simbol memberi hadiah ulang tahun untuk Yesus. Dahulu kala Kebaktian dan Misa di Gereja adalah yang terpenting.
Bagaimana sekarang? Tampaknya Natal lebih kental nuansa komersial dan tradisi kekeluargaan. Seperti lebaran Di Indonesia, tradisi Mudik juga kental sekali... Pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga. Seorang ibu yang religious berkata kepada saya: " dimana Yesus? Kenapa yang muncul Sinterklas dimana mana..."
Gereja hanya dipenuhi orang tua yang masih berpegang teguh dengan iman kekristenan dan imigran dari Phillipines. Disini banyak juga orang tua yang mengaku atheist atau hanya non practising Christian. Walaupun terjadi penurunan kepercayaan kepada Tuhan,,, New Zealand adalah salah satu negara yang penduduknya sangat royal memberi sumbangan. Entahlah,,, setiap bulan selalu saja ada hari khusus sumbangan untuk kanker ini itu. Iklan sumbangan ke Afrika atau negara2 dunia ke tiga bertebaran di televisi.
Mungkin masih beratus tahun mereka akan merayakan natal tapi Memang makna Natal sudah bukan lagi merayakan kelahiran Kristus.. Tapi merayakan kebersamaan semua umat manusia tanpa memandang suku dan agama. Seperti teman saya seorang Muslim Fiji,, dengan bangganya memamerkan kado seperangkat alat masak dari sang suami.
selamat Natal...