Membaca Epistemologi Barat (Kant-Frege) melalui Dalil Burhan dalam Ilmu Mantiq
30 November 2024 09:08Diperbarui: 30 November 2024 13:19390
Artikel ini akan mencoba berupaya membaca epistemologi Barat dengan kacamata epistemologi Islam berdasarkan keilmuan Mantiq dalam mendekati pengertian ilmu pengetahuan (science). Sains yang ditawarkan epistemologi Islam diketahui mengandalkan epistemologi rasional yang tidak diharuskan bergantung pada persepsi yang disebut Burhâni (demonstrasi). Sementara dalam epistemologi Barat khususnya yang diwakili oleh Immanuel Kant (1724-1804) dan Gottlob Frege (1848-1925), persepsi (wahrnehmung) dibedakan ke dalam dua jenis berdasarkan kemungkinannya dalam pengetahuan sebagai representasi mental (vorstellung); persepsi subjektif (empfindung) yang disebut sensasi (lima pencerapan indrawi) dan persepsi objektif (erkenntnis) yang disebut kognisi. Lebih lanjut kognisi itu sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu kognisi langsung tanpa perantara konsep yang disebut intuisi (anschauung) dan konsepsi (begriff) sebagai kognisi taklangsung yang memerlukan penalaran lebih lanjut. Karena itu poin terpenting dari uraian ini adalah bahwa proses kognitif secara konseptual (tashawwurât) yang dalam epistemologi Islam dapat dinilai dengan putusan awwalî (a priori) dan fithrî (innātus), dalam epistemologi Barat masih dapat disebut sebagai persepsi (al-musyâhadah) yang terarah terhadap fenomena. Dengan demikian yang disebut fenomena dalam epistemologi Barat (Kant-Frege) bukan hanya nampak dalam arti empiris (indrawi), melainkan juga nampak dalam arti rasional (akali).
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.