Indonesia merupakan negara maritim dimana luas perairannya lebih besar dibandingkan dengan luas daratan. Potensi dari sumber daya alam yang melimpah baik yang berada di darat dan di laut seharusnya dieksplor lebih dalam lagi demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Indonesia saat ini sedang berusaha untuk meningkatkan produksi dalam sektor perikanan sebagai pilar ekonomi bangsa, mengingat Indonesia merupakan negara maritim. Salah satu usaha dalam menggerakkan sektor perikanan dengan meningkatkan produksi dalam bidang budidaya perairan. Saat ini sektor budidaya ikan semakin meningkat tajam, namun peningkatan produksi budidaya ini tidak diiringi dengan pemenuhan kebutuhan pakan ikan. Kebutuhan pakan ikan yang terus meningkat tidak diimbangi dengan sumber bahan baku yang tersedia di Indonesia sehingga masyarakat Indonesia perlu melakukan ekspor bahan baku pakan ikan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Bahan baku pakan ikan di Indonesia dirasa kurang dalam memenuhi kebutuhan para pembudidaya, sehingga para pembudidaya perlu menggunakan pakan alternatif dalam memenuhi kebutuhan budidaya perikanan. Selain dikarenakan bahan baku yang belum mencukupi kebutuhan nutrisi para pembudidaya harga pakan di Indonesia dianggap relatif mahal. Keuntungan yang didapat para pembudidaya dianggap kurang sebanding dengan modal yang dikeluarkan, hal tersebut dikarenakan harga pakan ikan yang tiap tahun kian meningkat. Hal tersebut sebagai dampak dari biaya produksi pakan ikan yang mencapai 50-80%. Permasalahan lain dalam hal penyediaan bahan baku pakan ikan dimana sebagian besar bahan baku pembuatan tersebut impor dari luar negeri. Mengingat berbagai permasalahan dalam bahan baku pakan ikan maka para pembudidaya harus menggunakan bahan baku alternatif untuk memenuhi kebuthan pakan ikan. Contoh bahan baku alternatif hewani yang dapat digunakan yaitu berupa silase ikan, silase kulit udang, siput kecil, tepung maggot, tutut, remis, dll.
KEMBALI KE ARTIKEL