Satu purnama yang lalu,
dari Golo Curu
kau menatap
seribu gereja di kotamu
menjelma
lembah sepi
usai kehilangan.
Pernah,
di bawah rembulan
punggung kita
saling beradu
dan bincang rindu
tentang jauh
serupa kenangan
yang ragu melintasi waktu.
Kini,
ingatan yang tersisa
hanyalah
kala remah kompiang*
di sudut bibirku
bertemu kopi
yang membekas
di sudut bibirmu.
***
2021