Keesokan paginya, kau ingin bergegas. Sepasang kakimu melangkah tak terpatahkan. Harapan berbunga-bunga di pundakmu. Mimpi-mimpi menggelayuti punggungmu. Kau berangkat menuju kota, meninggalkan sepi yang mengurungmu dari keramaian. Kau merindukan gelak dan sapa. Keriuhan dan pesta-pesta. Kau ingin sempoyongan lalu terjatuh karena mabuk kata-kata. Juga mendambakan bisikan kekasih dari pemilik sepasang mata bundar yang memuja.
KEMBALI KE ARTIKEL