Saat merebahkan tubuhmu malam itu, kau memandang kerlip yang gemerlap di angkasa seperti lampu pohon cahaya di alun-alun kota. Kau merasa takjub dengan keindahan itu, sama seperti saat kau bertemu pandang untuk pertama kalinya dengan sepasang mata bercahaya di masa mudamu. Kau lalu terkenang kalimat pemilik sepasang mata bercahaya itu:
sebuah tempat selalu memiliki kenangan, terutama saat kau bertemu dengan orang-orang, memilih pergi lalu saling melupakan.
KEMBALI KE ARTIKEL