Saat Kalila menemukan seekor kecoak mati terkapar pagi ini, kesedihan tiba-tiba merayapi hatinya. Ia membayangkan, kecoak itu pasti menggelepar-gelepar kesakitan sebelum maut menjemputnya di sela-sela kaki meja dan kursi. Bulir-bulir air mata berdesakan di pelupuk matanya, lalu meluap dan menuruni sepasang pipi tirusnya. Gadis itu tersedu-sedu.
KEMBALI KE ARTIKEL