Keajaiban dalam sebuah lorong, demikianlah aku menamakan kita kala tawa dan kegembiraan mulai membingkai kebahagiaan yang hadir begitu saja. Sosokmu memang masih sebatas lintasan-lintasan imaji sebab ruang untuk bertemu nyaris mustahil (meski itu bukan berarti tak mungkin). Seiring waktu, kita telah memercayai bahwa suatu hari kelak akan tiba masa untuk menyatukan rindu. Ketika itu terjadi, salah satu dari kita akan kehilangan keberanian untuk berkata tidak dan kemungkinan besar itu adalah aku.
KEMBALI KE ARTIKEL