Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Senja di Kota Gudeg

22 Agustus 2020   18:49 Diperbarui: 23 Agustus 2020   15:22 108 24
Motor melaju melintasi jalanan
Debu berhamburan, mengotori wajah.
Seketika wajah saya menjadi kusam.
Kusam bukan berarti tidak manis.

Jalanan begitu panjang dan sempit.
Dipadati banyak kendaraan.
Yang teratur menggunakan jalan.
Sore ini suara bising perlahan menghilang.

Dan cakrawala mulai memerah.
Mengeluarkan sinar yang menyilaukan.
Mata saya tidak mau berkedip.
Ketika berpapasan dengannya.

Saya berpegangan erat.
Kita memasuki gang-gang sempit.
Mencari tempat untuk menikmatinya.
Kami melaju untuk mengejarnya.

Warna berubah menjadi jingga.
Warna itu mulai menghitam.
Dan ia pun menghilang di balik pepohonan itu.
Tetapi ia akan kembali untuk esok harinya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun