Pada sebuah kedai tepat di seberang lampu merah, ia menunggu. Menunggu sesuatu yang selalu saja terasa lama baginya. Sudah lebih satu jam ia duduk di situ. Matanya lurus menatap ke arah ujung jalan. Tentu saja ia perlu melihat kalau-kalau bus yang ditunggunya muncul dari ujung sana. Satu-satunya bus yang akan mengantarnya pulang. Sesekali ia mengganti posisi duduk dan memperhatikan telepon genggam di tangannya.